Belajar Menulis
Gelombang 12
Pertemuan ke-3 : Jumat, 05 Juni 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri : Dra. Sri Sugiastuti,M.Pd
Topik : Berbagi Pengalaman Menerbitkan
Buku
Oleh : Tabita Bungan,S,pd
Profil Penulis
Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Merasa
terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia
1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di
Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga
membawanya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini.
Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad.
Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan
jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya
ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk
SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”.
Naskahnya sebagai pemenang ke 3. Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer
tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu
lagi berjudul “ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku
antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on.
Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni
Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel
Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan
“Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena Cirebon. Tahun 2015
Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit
Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie
Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru.
Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas,
(Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The
Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting).
Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di
masjid Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun
offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru
ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara dan Duta Bunda Baca Soloraya.
Penulis memiliki 4 orang
anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif.
Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com, www.srisugiastutipln.com
Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804
Ada
beberapa buku dan pose dalam video Jejak Literasi
Dengan membaca Profil ibu Dra.Sri Sugiastuti,M.Pd,
yang memulai menulis pada usia mendekati 50 tahun,dapat memberi motivasi bagi kita
untuk menulis.
Menulis
kelihatannyan memamng tidak mudah
Tapi
dengan menulis kita dapat mengungkapkan isi hati,ide,pikiran kita.
Proses
belajar menulis sekaligus menerbitkan buku itu gurih-gurih sedap. Proses belajar
menulis dapat melelaui menbiasakan diri/keinginan besar untuk belajar
menulis,selalu ikut pelatihan,berhubungan dengan penulis, bergabung dengan
beberapa komunitas menulis.
Dalam
menjalani proses tersebut kita harus percaya diri, supaya bisa menerbitkan
buku. Dari hasil menulis kita bisa merasakan suatu keuntungan/kepuasan serta
dapat menikmati royalty apabila buku yang kita tulis laris manis. ”Menulis
tidak mengenal batas usia”
Berikut beberapa tips menulis dari ibu Dra.Sri Sugiastuti,M.Pd
1. Cara atau langkah – langkah bisa dilakukan
dilakukan untuk menjadi seorang penulis
Banyak orang yang
berkeinginan menjadi penulis, lalu bagaimana caranya menjadi penulis? Berikut
ini adalah cara atau langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menjadi
seorang penulis:
•
Banyak
membaca Penulis membutuhkan ide
atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca. Ada
banyak jenis bacaan yang bisa kita baca tergantung minat kita. Apa yang kita
baca amat menentukan gaya kepenulisan kita
•
Mencoba
menulis Tuliskan saja apa yang
ingin Anda tuliskan, bahkan ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun
bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide. Menulis bisa melalui
media apa saja, bisa Anda tulis di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di
media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak kita menulis maka
kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.
•
Mengirimkan
tulisan Setelah Anda mencoba
banyak menulis tentang apapun itu baik artikel, puisi, atau pun cerpen, cobalah
untuk mengirimkannya ke media seperti media cetak. Atau jika tulisan Anda sudah
menjadi sebuah buku, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit buku.
•
Teruslah
menulis Jika naskah Anda ditolak
atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan
Anda dan perbanyak karya-karya Anda.
2. Disiplin menulis
Pernahkah ketika Anda punya ide, kemudian mulai
menulis tapi Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut. Berikut adalah
tipsnya agar disiplin menulis:
•
Buat
kerangka tulisan Untuk penulis
yang telah biasa menulis, biasanya kerangkanya hanya di dalam pikiran saja,
tapi ada juga yang menuliskan kerangka tersebut. Hal ini perlu agar tulisan
memiliki arah dan target.
•
Buat
target Buat target kapan Anda
akan menyelesaikan tulisan Anda. Jika perlu buat tabelnya berapa halaman per
hari rencana Anda dan tuliskan faktanya atau pencapaiannya di sampingnya. Jika
yang sering mengikuti lomba-lomba dengan dead line tertentu pasti sudah
terbiasa.
•
Fokus Fokus pada target yang Anda buat, jangan tergoda
oleh godaan-godaan yang membuat Anda menunda menyelesaikan tulisan Anda
•
Reward
& punishment Anda juga bisa
memberi hadiah pada diri Anda sendiri jika bisa mencapai target atau melebihi
target, dan Anda juga bisa memberi hukuman pada diri sendiri jika sebaliknya yang
terjadi
3. Memilih judul yang menarik
Judul yang menarik amatlah penting bagi sebuah
buku. Bahkan ada buku yang isinya kosong tapi laku dan menjadi best seller
hanya karena judulnya yang menarik. Berikut beberapa tips untuk memilih judul
yang menarik
•
Sesuaikan
dengan tema tulisan Sebelum
membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan,
atau memilik konsep terhadap isi tulisan
•
Buat
judul dengan kata yang mudah diingat
Judul haruslah mudah diingat oleh orang yang membacanya secara sekilas.
•
Buat
orang penasaran Judul yang mampu
membuat orang penasaran untuk membacanya biasanya cukup menarik orang untuk
membeli buku tersebut.
4. Mencari ide
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk
membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari
ide:
- Bacalah sebanyak
mungkin buku Beli dan bacalah buku. Selain itu, Anda juga bisa pinjam di
perpustakaan, atau saling bertukar pinjam dengan teman. Dengan membaca
bisa jadi Anda akan menemukan ide. Misalkan Anda membaca cerita yang
berlatar Prancis, dari situ bisa juga Anda dapat ide untuk membuat cerita
yang berlatar Spanyol.
- Refreshing Anda
bisa refreshing dan pergi ke tempattempat yang belum pernah dikunjungi
untuk merefresh otak Anda dari rutinitas. Siapa tau Anda mendapatkan ide.
- Tulis apa yang
bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide, cobalah . Mungkin
pengalaman Anda, atau mungkin apa yang Anda ketahui. Seringkali ketika
sudah mulai menulis ide-ide akan bermunculan.
- Cari referensi dari
berbagai media Anda juga bisa mencari ide dari media, apalagi saat ini
teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya. Anda bisa mencari di
internet.
- Anda juga bisa
menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi). Dari berbagai referensi
yang Anda dapat Anda bisa membuat tulisan yang temanya mungkin sama, tapi
Anda bisa memodifikasi sedemikian rupa sehingga karya Anda lebih berwarna.
5. Menulis cepat
Kali ini, kami akan beri tips menulis cepat agar
kita fokus untuk menyelesaikan tulisan kita. Berikut tipsnya:
•
Pikirkanlah
ide tulisan yang akan Anda buat. Lalu segera tuliskan.
•
Anda juga
bisa buat kerangka karangan terlebih dahulu agar lebih terarah.
•
Teruslah
mengetik berdasarkan ide yang Anda miliki. Jangan lihat ke belakang apa yang
telah Anda ketik. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa
maupun ide.
•
Untuk
mendukung no.3 Anda juga bisa block semua kata dan ganti dengan warna putih
saat Anda mengetik pada MS. Word. Apa yang terjadi? Anda tidak tahu, apakah
yang baru saja Anda tuliskan. Nantinya, akan membuat Anda malas untuk
mengeditnya.
•
Setelah Anda
merasa telah menyelesaikan tulisan Anda, barulah Anda ubah kembali tulisan Anda
menjadi warna hitam jika Anda menggunakan cara no.4. Setelah itu Baca kembali
berulang kali dan perbaiki apa yang salah dan yang kurang enak dibaca
6. Tips memenangkan lomba
Mungkin Anda sering mengikuti lomba-lomba
menulis. Berikut tips untuk memenangkan lombalomba menulis:
•
Pastikan
Anda memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba.
•
Anda bisa cari
beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Dari situ Anda
bisa mencari dan mengkombinasikan ide atau menilai ide yang telah Anda miliki.
Tapi jangan pernah menjiplak.
•
Setelah Anda
selesai menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau yang kurang
enak dibaca. Anda juga bisa meminta penilaian teman atau saudara.
•
Setelah
selesai mengirimkan naskah, berdoalah.
•
Jika Anda
gagal, evaluasilah. Dan teruslah mencoba. Karena setiap orang yang berhasil
sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
7. Langkah-langkah menulis buku
Jika Anda ingin menulis sebuah buku. Mungkin
langkah-langkah menulis buku berikut ini bisa menjadi inspirasi,
•
Tentukan
jenis buku Tentukan apa jenis buku yang Anda buat. Apakah berupa novel, esai,
ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa.
•
Tentukan
Tema Misakan Anda telah menentukan jenis buku yang Anda akan tulis. Misalkan
Anda ingin menulis Novel. Setelah itu Anda tentukan Tema novel tersebut apa.
Apakah temanya romantik, inspiratif, ilmiah, atau apa?
•
Buat kerangka buku Langkah selanjutnya, Anda
bisa membuat kerangka buku tersebut. Apa yang akan dibahas dalam buku tersebut.
Jika Anda memilih novel, tentukan kerangka ceritanya seperti apa. Hal ini bisa
Anda tulis atau cukup Anda pikirkan. Tapi sebaiknya Anda tulis agar tulisan
Anda nantinya lebih terarah.
•
Mulai
mengembangkan kerangka buku Mulailah menulis dan mengembangkan kerangka yang
Anda buat baik yang sudah Anda buat atau yang masih dalam pikiran Anda.
Keluarkan ide yang telah Anda pikirkan untuk membuat buku tersebut.
•
Baca kembali
berulang-ulang dan perbaiki Setelah Anda menulis dan terbentuklah sebuah naskah
buku, Anda perlu membaca kembali karya yang telah Anda buat tersebut. Anda cek
apakah naskah yang Anda buat sudah enak dibaca, sudah tersusun dengan rapi,
penggunaan kata-katanya sudah benar atau belum. Jika Anda baca berulang-ulang
beberapa kali supaya menghasilkan karya yang lebih baik Setelah jadi sebuah
naskah, Anda bisa mengirimkan ke penerbit untuk diterbitkan. Anda bisa
mengirimkan ke penerbit mayor atau indie.
8. Tips dan cara mengirim tulisan ke media
Jika tulisan-tulisan panjang bisa diterbitkan
menjadi buku. Tulisan pendek pun bisa diterbitkan menjadi buku kumpulan atau
antologi, atau Anda juga bisa kirimkan ke media masa untuk diterbitkan. Baca
dulu macam-macam tulisan pendek. Tentukan tulisan apa yang akan Anda kirimkan
ke media masa. Berikut langkah selanjutnya untuk mengirimkan naskah ke media
masa:
•
Buat tulisan
yang menarik Tentu tulisan Anda harus menarik, renyah, dan mudah dipahami agar
media masa mau menerbitkan tulisan Anda.
•
Pilih
tulisan yang sesuai temanya dengan waktu. Anda bisa menuliskan tema tulisan
Anda dengan waktunya. Misalkan Anda menuliskan opini Anda tentang agustusan
pada bulan agustus, atau menulis tentang perayaan tahun baru pada saat
menjelang tahun baru. Tapi ini tergantung dari jenis tulisan Anda.
•
Sesuaikan
dengan media masa yang Anda kirimkan Tentunya tulisan Anda juga harus sesuai
dengan media masa yang bersangkutan. Karena media masa memiliki segmentasi
tertentu ada yang tentang bisnis, politik, dan lain sebagainya. Dari media
tersebut coba perhatikan bagian mana yang merupakan tulisan dari pengirim.
Silakan lihat daftar media masa yang menerima tulisan.
•
Jangan
kirimkan ke banyak media masa sekaligus Biasanya ada juga penulis yang langsung
mengirim ke banyak media masa sekaligus. Sebaiknya hal ini dihindari. Kirim
naskah Anda pada satu media masa. Jika ditolak, baru kirim ke media masa yang
lainnya.
9. Membuat Pembaca Penasaran
Kalau kamu nonton
acara news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda iklan. Sebelum
iklan, pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada
narasumber yang belum sempat dijawab narasumber.
Tujuannya apa?
Agar penonton penasaran dan tak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca
mungkin juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada
bab-bab tertentu.
Kamu bisa buat
pembaca penasaran di akhir bab agar mereka terus membaca buku karya kamu.
Misalkan, kalimat di akhir bab untuk buku non-fiksi: Itulah beberapa cara untuk
selalu berpikir positif.
Namun dalam hidup
kadang tak lepas dari masalah yang membuat kita lupa untuk berpikir positif.
Lalu, bagaimana caranya mengubah masalah menjadi peluang? Anda bisa baca di bab
berikutnya. Contoh kalimat di akhir bab untuk buku fiksi: Begitulah hari-hari
yang dijalani Mawar. Setiap hari, ia selalu dibuli oleh teman-temannya karena
ayahnya entah dimana, dan entah siapa. Ibunya tak pernah cerita soal itu. Ia
kadang menangis dan menjerit dalam hati. Ia berusaha kuat menghadapi penghinaan
yang ia terima. Namun sampai kapan ia mampu terus bertahan menghadapi perlakuan
teman-temannya yang selalu menyudutkannya?
Dan apakah
hari-harinya yang kelabu akan berubah? Itu untuk membuat pembaca penasaran
untuk terus membaca bukumu dari bab ke bab.
10.Manfaat mengikuti even-even
Saat ini banyak event-event penulisan di
internet. Baik yang berhadiah besar ataupun kecil. Dengan mengikuti event-event
penulisan sebenarnya ada beberapa manfaat yang bisa kita rasakan. Selain
mungkin mendapatkan hadiahnya. Berikut beberapa manfaat yang bisa kita petik
dengan mengikuti event-event penulisan:
•
Mengasah otak untuk mencari ide Biasanya event
penulisan memiliki tema tertentu dengan aturan tertentu. Hal itu tentu mengasah
otak kita untuk mencari ide dalam berkarya sesuai dengan tema yang telah
ditentukan
•
Melatih
disiplin menulis Setiap event penulisan tentu ada deadline-nya sebagai batas
akhir pengiriman naskah. Itu artinya kita dilatih untuk disiplin membereskan
tulisan kita sebelum waktu yang telah ditentukan
•
Memperbanyak
pengalaman menulis Semakin sering mengikuti event penulisan, kita akan semakin
banyak pengalaman. Semakin tau apa yang harus diperbaiki dari tulisan kita.
•
Memperbanyak
karya Karya-karya yang lolos biasanya dibukukan atau pun jika tidak, berarti
Anda punya tambahan koleksi karya yang sewaktu-waktu nantinya bisa dibukukan
jika dikumpulkan.
•
Mengenal
penulis-penulis lain Dengan mengikuti event-event penulisan, Anda pun bisa
mengenal penulis-penulis pemula lainnya lewat jejaring sosial ataupun lainnya.
•
Memungkinkan
mendapatkan hadiah Tentu dengan mengikuti lomba-lomba menulis Anda juga berpeluang
mendapatkan hadiahnya. Walaupun jika tak menang pun sebenarnya Anda tetap
mendapat manfaatnya.
11.Cara
Mengirim Naskah Ke Penerbit dan Hal Yang Harus Diperhatikan
Diterbitkan oleh penerbit tentu merupakan hal
yang paling diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan naskah ke
penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
- Siapkan Naskah
Yang Sudah Rapi Jika kamu ingin karya kamu dihargai oleh editor penerbit
dan diterbitkan, kamu juga tentunya harus menghargai karya kamu. Kamu
harus siapkan naskah kamu yang sudah rapi. Bukan mengirimkan naskah yang
masih berantakan. Apalagi mengirimkan naskah yang belum selesai.
Perhatikan tata bahasa, penulisan yang benar, dan usahakan serapi mungkin.
- Pilih Penerbit
yang Sesuai dengan Jenis Naskah Kamu Sebelum mengirim naskah kamu,
perhatikan apakah penerbit tersebut menerima naskah sesuai dengan naskah
yang kamu kirimkan atau tidak. Misalkan tulisan kamu tentang Novel Islami.
Tentu pilih penerbit yang menerbitkan Novel Islami.
- Perhatikan Tata
Cara Pengiriman dan Ketentuan Mengirim Naskah Ke Penerbit yang
bersangkutan Kamu juga harus memperhatikan tata cara dan ketentuan
pengiriman naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang
hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima
naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya
penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan
naskah 100-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain
sebagainya.
- Kirimkan Naskah
Beserta Sinopsis dan Biodata Penulis Kirim naskah Anda beserta sinopsis
dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan
penerbit yang bersangkutan.
- Jangan Mengirim
Naskah Ke Beberapa Penerbit Sekaligus Ini etika yang perlu diperhatikan
penulis. Kirimlah naskah Anda pada satu penerbit. Tunggu sampai penerbit
tersebut menerima atau menolak naskah Anda. Kemudian Anda bisa kirim ke
penerbit lainnya. Itulah cara dan beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam mengirim naskah ke penerbit. Pada penerbit mayor tidak semua naskah
akan diterima. Hanya sebagian kecil naskah yang akan diterima. Lain halnya
jika Anda mengirim ke penerbit indie yang pasti menerima naskah Anda.
Tentu keduanya punya kelebihan dan kelemahan masing-masing.
12.Hal Yang dipertimbangkan Penerbit dalam Menerima Naskah
Mungkin kamu sebagai penulis seringkali ditolak
oleh penerbit. Ada beberapa hal yang membuat penerbit menolak naskah kamu.
Tentu penerbit, terutama penerbit besar biasanya banyak mendapatkan kiriman
naskah sehingga mereka akan menyeleksi secara ketat. Hal yang dipertimbangkan
adalah sebagai berikut:
•
Kesesuaian
dengan penerbit Jika naskah dirasa tidak sesuai untuk diterbitkan di penerbit
tersebut, tentu naskah akan ditolak. Misalkan, penerbit yang menerbitkan naskah
islami tentu akan menolak naskah yang tidak sesuai.
•
Kualitas
naskah tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
•
Penulis
Penulis yang telah terkenal akan lebih mudah diprioritaskan. Walaupun bukan
faktor penentu.
•
Nilai jual
Ini salah satu hal yang terpenting juga. Karena penerbit tentu tak mau usahanya
rugi karena menerbitkan buku yang tak punya nilai jual. Buku yang memiliki
nilai jual akan mendapat prioritas. Jadi penting untuk mempelajari penerbit
yang sesuai untuk menerbitkan naskah Anda. Lalu Anda juga harus memperhatikan
kualitas naskah Anda, dan lebih bagus lagi kalau Anda bisa yakinkan penerbit
bahwa karya Anda memiliki nilai jual.
13.Waktu Yang Tepat untuk Menulis
Inilah
beberapa waktu yang tepat untuk menulis:
• Saat senggang atau sedang menunggu. Ketika sedang
menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk menulis di catatan Anda, atau juga di
gadget Anda. Saat Anda ada waktu luang pun bisa dimanfaatkan.
• Malam hari sebelum tidur Menulis biasanya efektif
di saat kondisi tenang dan tidak banyak suara. Saat malam hari menjelang tidur
adalah saat yang tepat untuk menulis.
• Pagi hari Mungkin saat pagi hari setelah subuh
Anda pun bisa memanfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih
fresh.
• Saat ada ide Ini yang paling penting. Ketika Anda
punya ide Anda sebaiknya segera menuliskannya sebelum ide itu menguap dan
menghilang. Minimal Anda bisa menuliskan idenya terlebih dahulu.
14.Banyak Cara Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis
Banyak orang yang ingin jadi
penulis sukses. Banyak orang ingin seperti Raditya Dika, Dewi Lestari, Andrea
Hirata, atau penulis besar lainnya. Untuk menjadi penulis besar seperti mereka
memang tak mudah. Kadang, untuk menembus penerbit besar saja sudah susah bukan
main. Tapi sulit bukan berarti tak ada jalan. Jalan untuk menjadi penulis sukses
selalu terbuka.
Penulis besar pun berjuang untuk
menerbitkan bukunya. Sebagai contoh misalnya, J.K Rowling dengan karyanya yaitu
Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk menerbitkan naskah yang ia
tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan
dan sukses menjadi buku paling laris yang membuatnya kaya raya.
Selain J.K Rowling pun banyak
penulis sukses yang sempat mengalami banyak penolakan naskah. Salah satu yang
paling fonomenal adalah Kathryn Stockett yang menulis Novel The Help. Naskah
novel tersebut sempat ditolak 60 kali. Sekali lagi, 60 KALI sebelum akhirnya
diterbitkan dan jadi best seller. Ketika naskah kita ditolak penerbit, jangan
pernah berhenti untuk berjuang. Seperti yang dilakukan oleh J.K Rowling, Kathryn
Stockett, dan penulis sukses lainnya.
Tapi saat ini untuk menerbitkan
buku, tak selalu harus melalui jalur penerbitan mayor. Ada banyak penulis
sukses yang mengawali suksesnya menerbitkan buku dengan cara self publishing.
Salah satunya adalah Dewi Lestari
yang mengawali menerbitkan buku dengan menerbitkannya sendiri sebelum akhirnya
ada penerbit besar yang tertarik untuk menerbitkan karyanya. Selain Dewi
Lestari, ada juga Clara Eng, seorang penulis produktif yang buku-bukunya best
seller juga mengawali suksesnya dengan menerbitkan buku sendiri sebelum GPU
tertarik menerbitkan karyanya.
Selain itu, AA Gym, Ary Ginanjar
Agustiar (pendiri ESQ) juga menerbitkan bukunya dengan cara self publishing
dengan mendirikan penerbitan sendiri. Selain mereka, banyak penulis-penulis
luar yang sukses menjual bukunya dalam bentuk digital melalui Amazon Kindle.
Salah satunya adalah Novelis John Locke yang mampu menjual bukunya lebih dari 1
juta ebook yang membuatnya kaya raya. Jadi, selain menerbitkan buku melalui
penerbit mayor, untuk menerbitkan buku bisa juga melalui penerbitan sendiri.
Selain itu bisa juga menerbitkan
melalui penerbit indie seperti Rasibook yang tidak menolak Naskah. Apa pun cara
yang dipilih untuk menerbitkan buku adalah pilihan masing-masing penulis. Namun
tentu jika karya penulis ingin dibaca oleh banyak orang, penulis harus juga
berupaya untuk mempromosikan karyanya. Sebagai contoh Raditya Dika misalnya.
Awalnya buku Raditya Dika tak terlalu laku dipasaran. Namun ia gencar
mempromosikan karyanya di media sosial hingga karyanya dikenal dan laku
dipasaran.
Begitu pula yang dilakukan
penulis-penulis lainnya. Apalagi jika nama kita belum dikenal sebagai penulis
buku oleh banyak orang. Selain itu, sebagai penulis juga harus selalu
memperbaiki karyanya agar pembaca semakin nyaman membaca karya-karya yang kita
buat.
15.Di Belakang Buku
Setelah calon pembaca melihat judul
dan cover, mereka akan mencari informasi tentang buku yang membuat mereka mulai
tertarik. Setelah melihat bagian depan, mereka akan melihat bagian belakang.
Biasanya di bagian belakang ada
sinopsis tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon pembaca tentang isi
buku itu. Ada juga yang mencantumkan penggalan dialog dalam buku itu. Selain
itu, ada juga yang mencantumkan endorsment atau komentar-komentar pembaca
lainnya yang telah membaca buku itu. Biasanya dari tokoh-tokoh terkenal sesuai
bidangnya masing-masing. Yang mana pun pilihan Anda ketika membuat buku, bagian
di halaman belakang adalah space untuk menarik calon pembaca yang bisa
dimanfaatkan.
16.Yang Perlu dilakukan Penulis Setelah Bukunya Terbit
Setiap penulis pasti menginginkan bukunya terbit
di sebuah penerbit. Nah, jika bukunya telah terbit lantas apa yang dilakukan
penulis? Berikut adalah hal yang perlu dilakukan penulis:
•
Membantu
Mempromosikan Bukunya Tentu setelah buku terbit tidak ada jaminan bahwa buku
tersebut laris di pasaran. Penulis juga perlu membantu mempromosikan karyanya.
Misalkan melalui socialk media atau pun seminar, bedah buku, dan lain
sebagainya. Hal ini tidak wajib memang. Tapi tentu akan memberikan nilai tambah
bagi penjualan bukunya. Seperti yang dilakukan Raditya Dika misalnya. Pada saat
pertama kali bukunya terbit, ternyata bukunya Raditya Dika tidak terlalu laku
di pasaran. Kemudian ia gencar berpromosi. Salah satu di antaranya dengan
menyuruh pembacanya berfoto dengan bukunya dan menguploadnya di social media.
Hingga kini buku-bukunya Raditya Dika selalu laris di pasaran.
•
Perbaiki
Naskah Buku tersebut Setelah bukunya terjual dan dibaca banyak orang, tentu ada
kritik dari pembaca. Jika dalam buku itu terdapat kesalahan atau sesuatu yang
kurang tentu sebagai penulis harus memperbaikinya agar di cetakan berikutnya
bukunya lebih baik lagi.
·
Terus
Berkarya Seorang penulis tentu bukan hanya menerbitkan 1 buku kemudian berhenti
berkarya. Tapi seorang penulis sejati terus menghasilkan karya walau pun
namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalty yang melimpah sekalipun
17.. Jalan untuk Jadi Penulis Sukses
Mungkin ada di antara Anda yang
telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah Anda selalu ditolak penerbit.
Jangan buru-buru membuang naskah Anda, karena penulis sukses pun awalnya
mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12 kali, begitu
pun penulis lainnya. Naskah ditolak, Anda setidaknya punya 2 pilihan: mau terus
berjuang, atau berhenti.
Jika terus berjuang, akan ada 2
pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara
self publishing. Ternyata faktanya banyak juga penulis yang sukses melalui
jalur self publishing. Sebut saja Amanda Hocking yang mampu menjual bukunya
jutaan copy melalui internet, begitu juga dengan J.R Rain yang mampu menjual
novelnya lebih dari 400 juta copy, dan banyak lagi.
Mereka mampu menjual karyanya tanpa
melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga penulis Indonesia
yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing, lalu kemudian
karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit besar dan laris.
Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses. Yang terpenting
adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis sebagai
kebutuhan bukan kewajiban
Jadi kesimpulan dari ibu Dra.Sri
Sugiastuti,M.Pd adalah menulis itu adalah suatu keterampilan,bukan bakat. Jadi latihlah,
tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan
membaca sebagai gaya hidup.Membaca yang selektif dengan kaca mata yang utuh. Biarkan
tulisan menemui takdirnya. Jangan risau,tetaplah menulis dan belajar
mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang di sukai dan dikuasai
Terima
kasih ibu Dra.Sri Sugiastuti,M.Pd,sudah berbagi ilmu yang sangat bermanfaat
bagi kami. Salam
Keren bu mantap
BalasHapusTerimah kasih sudah berkunjung
HapusWow keren, tambah ilmu saya.
BalasHapusTop banget!
BalasHapusSangat lengkap format bisa dirapihkan lagi. Materi bisa ditambah dgn sesi tanya jawab.
BalasHapus