Kamis, 11 Juni 2020

Resume Belajar Menulis Gelombang 12
 
Pertemuan ke-4    : Senin, 08 Juni 2020
Waktu             : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri          : EMI SUDARWATI
Topik             : BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU
Oleh              : Tabita Bungan,S,Pd


Mari kita mengenal frofil pemateri kita hari ini
. Beliau adalah alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus 1998. Mengajar di SMPN 1 Baureno sejak tahun 2005. Disamping aktif mengajar juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan sastra Indonesia,editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia

Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktif sebagai Pembina majalah siswa Bhakti sampai saat ini.
Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF,dan mengupayakan pengembanga diri Teater Bhakti. Beliau juga pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah satu Guru Ahli di pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.
Penulis novel berjudul Ngilon(2014),Novel Kinanthi(2017),Rona Hidup (2018), Petualangan Siswa Indigo(2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas,dan Kumpulan Esai Menulis dan menerbitkan buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia(2019). Bergabung dengan Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).

Pengelola TBM Kinanthi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber-isbn. Pada tanggal 28 Oktober, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif. Pada tahun yang sama juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional
Pada tahun 2016,sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Kategori SORAK (Seni,Olahraga,Agama dan Muatan Lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.
Mempelajari system pendidikan yang ada di Universitas Windeshem dan Iclon Universitas Leiden. Juga berkunjung ke sekolah – sekolah terbaik di Holland an Nederlans
Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).

Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada penghujung tahun 2014.  Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.
Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu.  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahin 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

TAHUN 2017
Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
 Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. 
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. 
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

 TAHUN 2019
Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,

Saat ini saya konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.
Peristiwa Peluncuran TBM, Sanggar Teater, Toko Buku Kinanthi
PENERBITMAJAS.com - Minat baca masyarakat terhadap buku-buku bacaan bermutu ternyata lumayan. Namun ternyata pula ketersediaan buku-buku itu belum seperti yang diharapkan.
Oleh karena itu seorang pemuda Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro mengajak kerja sama Taman Baca Masyarakat Kinanthi untuk dapat mengelola TBM Kinanthi. Ini guna perwujudan aktivitas membaca buku sekaligus aktivitas belajar menulis.
Sambutan Ketua TBM Kinanthi sangat bagus dan bagai gayung bersambut didukung oleh KBM (Komunitas Belajar Menulis) Kepohbaru. Maka terselenggaralah acara peluncuran TBM, Sanggar Teater, Toko Buku Kinanthi pada 22 September 2019.
Pemuda itu bernama Rony (foto ke-3 dari atas saat memberi sambutan) yang pada acara itu berperan sebagai Ketua Panitia. Ketua TBM Kinanthi adalah Emi Sudarwati, S.Pd. (foto paling bawah ke-3 dari kiri) guru SMPN 1 Baureno yang telah malang melintang di dunia literasi Indonesia.
Ketua KBM adalah Sigit Priatmoko dosen Unisma/Universitas Islam Malang (foto ke-2 dari bawah saat memberi sambutan). Ketiganya memberi sambutan pada acara di Desa Blongsong Kecamatan Baureno pada hari bersejarah itu. Bertindak juga sebagai panitia adalah Slamet Widodo, S.Pd. (foto paling bawah ke-2 dari kanan) guru MTsN 3 Bojonegoro, M. Alim, S.Pd. (foto paling bawah paling kanan) guru SMKN Kepohbaru.

Peserta acara adalah masyarakat umum sekitar 60 orang peserta yang terdiri dari siswa-siswi, guru, lain-lain, dari Bojonegoro, Lamongan, Tuban. Puncak acara adalah Pelatihan Menulis Puisi oleh Yonathan Rahardjo yang dikenal sebagai sastrawan Indonesia. Sebelum pelatihan, Emi Sudarwati memberi materi motivasi dunia penulisan. Pelatihan disemarakkan dengan tanya jawab dan atraksi pembacaan puisi oleh para peserta. (Foto: Viyo, ES, YR)
Untuk penerbitan buku. Saya kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).


SESI TANYA JAWAB

T: Bagaimana awal mulanya ibu membuat buku ....apakah punya ide tersendiri atau Bagaimana? Jeferson bandung jawabarat

J: Baik Pak.  Awal tahun 2013 saya sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku. Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa.  Karena saya tidak mau sukses sendirin.  Saya ingin siswa desa pun bisa dikenal.

T: Selamat malam Ibu Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12 Saya masih terheran heran Bu...untuk buat pertanyaan ..Bu Emi hebat. Untuk pengiriman naskah atau materi untuk dibukukan ...apakah harus sudah dalam keadaan siap cetak ? Apa yang layout pihak percetakan? Bagaimana untuk naskah yg dikirim hanya berupa karya saja..berapa beaya yg harus dibutuhkan? ( jika Caver dan layout bukan penulis)

J: Senang berkenalan dengan Bu Aning.  Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi,  isi buku,bdan biografi penulis.  Sedangkan edit,  layout dan desaig kover akan dikerjakan TIM kami.  Namun jika Bapak/Ibu berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan.Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.Ukuran kertas sudah A5 ya. Jadi bisa langsung dihitung biayanya.   Adapun biaya penerbitan, tergantung jumlah halaman dan banyaknya cetak.Cetak minimal 10 eks.Kalau jumlah halamannya 50-60 halaman, biayanya 480.000.Sudah termasuk edit, lay out, desaig kover dan ISBN.

T : Saya Santi dari Jayapura
1.  Untuk menerbitkan di Penerbit Majas, setelah dikirimkan naskah lengkap dan bukti yg, bagaimana dengan proses editor dan penerbitan ISBN nya
2.  Apabila ternyata naskah kami ditolak , apakah ada pemberitahuan kepada kami?Karena pernah penerbit lain ber bulan bulan tdk ada info kepada penulis ternyata naskah nya ditolak.
3.  Beberapa kali saya ikut lomba TK nasional baik LKG ,inobel, MTMH atau lainnya, tetapi paling mentok di juara dua atau tiga. Dan belum pernah juara satu Bisa kah ibu berbagai trik agar menjadi sang juara. Sebagai motivasi kami semua.Terimakasih
J: Baik.  Salam kenal Ibu Santi yang hebat.
1.  Saya adalah salah satu editor di Penerbit Majas. Masih banyak juga editor lainnya. Termasuk Bu Hati dll. ISBN dll juga akan diurus tim kami.
2.  Jika naskah ditolak, akan langsung saya kabari.Karena kami penerbit Indi,maka tidak banyak naskah yang ditolak.Alasan ditolak: plagiat lebih dari 40%.
3.  Keren Bu.  Saya tidak ada trik khusus.  Jangan mudah mengarah dan terus belajar dan perbaiki karya kita. Tahun 2015 saya hanya finalis inobel.  Lalu tahun 2016 saya perbaiki naskah yang sama.  Tentu dengan mendengarkan kritik dan saran dari dewan juri.  Saya sih tidak ambisi ingin juara 1.  Tujuan saya ikut lomba hanya ingin belajar dari peserta lain.  Karena mereka berasal dari daerah seluruh Indonesia.  Mereka rata-rata terbaik dari daerah masing-masing.

T: 1. Jika kita menulis buku dengan menggunakan bahasa jawa, dialek yg dipakai dialek mana? apakah dialek di sktr kita? berhubung basa jawa itu bnyk dialeknya. atau ada standar tersendiri?
2. Referensi yg dipakai apakah hrs referensi buku berbahasa jawa jg? atau bolehkan referensinya buku bhs ind ? terima kasih..dr Ika Fitriyati (Yogyakarta)
J: Salam kenal Ibu Ika. 
1. Saya menulis menghunakan Bahasa Jawa baku untuk buku ajar/pelajaran.  Sedang buku cerita atau puisi (Gurit) menggunakan Dialek Bojonegoro.  Dialog di cerita bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.  
2. Referensi bisa gunakan Bahasa Jawa, Indonesia maupun Bahasa Asing.

T: Maaf bertanya, untuk PTK . Ini asli naskah PTK atau bgmn? Yg dikirim ke penerbit ?
J: Naskah PTK harus sudah dirubah sistematikanya seperti buku. Jadi ada beberapa yang boleh dihilangkan.  Ada pula yang harus disederhanakan.  Boleh 1 PTK atau lebih baik 1 buku terdiri dari kumpulan beberapa PTK.Tapi kalau Ibu mau mengirim naskah asli juga boleh.Namun ada biaya tambahan 100.000.Karena tim akan memangkas sesuai kreteria kami.

T: Ijin Om Jay, mau tanya ibu narsum hbt  bagaimn konsep dasar yg ibu berikn kpd ank2 agr ank2 kita senang dan mau menulis, hingga bisa Sasi Sabu?
J: Baik.  Selam kenal Bapak Nengah.Sebelum mulai pelajaran, saya minta 1 siswa membaca cerita.   Lalu yang lain mendengarkan.   Setelah itu semua membuat ringkasan cerita.  Kemudian secara acak mereka membaca ringkasan cerita di depan kelas. Lama-lama akan terbangun kultur membaca dan lalu menulis.

T: Suryan - Bangka Barat Saya agak tertarik dg nominal angka di penerbitan itu, apa dan bagaimana kelanjutan angka2 tesebut, termasuk jika ingin memperbanyak eksemplar buku tsb selain yg 10 td? Terimakasih
J: Baik Pak Suryan.Jika ingin cetak dengan jumlah banyak akan lebih murah.Kalau mau cetak ulang juga bisa. Biayanya tentu selisih. Tapi maaf, saya tidak hafal.  Harus lihat tabel.

T: Titin Sumartini dari Subang
1.Apa tips ibu sehingga ibu mendapatkan inobel tingkat Nasional
2.Jika satu buku satu siswa, darimana sumber dana percetakannya, sedangkan mereka belum mampu mencari uang sendiri
J: www,Bu Titin
1. Tidak ada tips khusus Bu. Saya jug tidak ada ambisi untuk juara 1.  Niat awal saya hanya ingin belajar.  Jika akhirnya juara, itu bonus dari Allah.Jangan mudah menyerah ya.  Semangat belajar dan terus berkarya.
2. Biaya penerbitan dari orang tua siswa.Tapi kalau ada anak-anak yang kurang mampu. Tapi karyanya bagus, saya siap membiayai dengan uang pribadi.

T: Husnul Hafifah dari Bondowoso, Luar biasa  sekali menyimak kisah bu umi sudarwati dalam menulis dan menerbitakan buku, serta aktivitasnya dalam menyebarkan inspirasi dan menggugah guru serta siswa dalam menulis. Dari karya buku yg ibu tulis saya mhn pencerahan tentang:
1.Perbedaan PTK dan Karya inobel .
2. Tantangan terbesar ibu dalam menggerakkan diri sendiri, guru lain dan siswa Adakah tips khusus agar agar mereka mau bergerak
3. Ada karya ibu juga Haiku. Mhon pencerahannya tentang Haiku
J:  1. Karya inobel harus bersifat beda, baru atau pembaharuan. Sedangkan PTK boleh menguji coba karya orang lain di kelas kita.
2. Saya tidak pernah menganggap apapun sebagai tantangan.  Mengalir saja seperti air.   Agar mereka mau bergerak, kita harus memberi contoh.  Jangan bicara kalau belum melakukan.  
3. Haiku itu puisi pendek. Terdiri dari 3 baris.  Strukturnya 5:7:5.  Jadi baris pertama terdiri dari 5 suku kata.  Baris ke 2 ada 7 suku kata. Dan baris ke 3 ada 5 suku kata.  Haiku ini aslinya berasal dari Jepang.

T: Selamat Malam bu Emi.. Saya bu Agathe dari Kapuas Kalimantan Tengah.Misalkan saya mau menulis buku LKS tuk siswa. Sumbernya dari berbagai buku yang ada, menyesuaikan dengan waktu, keadaan dan ketersediaan di lokal. Apakah itu bisa jadi sebuah buku ?
J:  Kumpulan soal bisa saja menjadi buku.Cantumkan daftar pustaka, jika ibu mengutip dari berbagai sumber

T: Malam ibu Emi. Bisakah  ceritakan bu, isi dari buku LUNG yg ibu terbitkan bersama Siswa  SMPN 1 Baureno? Saya penasaran bagaimana kombinasi duet antara Guru dan Siswa dalam menulis hingga menerbitkan buku? Bagaimana teknik pembagian naskahnya? AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN.
J:Malam Bu Aam.  Buku Lung berisi 23 cerita pendek.  Saya hanya menulis 1 judul saja.   Sedang yang 22 judul ditulis oleh siswa. Saya sudah lupa judul-judul nya.  Itu sudah lama sekali.   Harus buka-buka bukunya lagi kalau mau tahu isinya.

T: Apa kiat-kiat yang harus saya lakukan agar bisa  merangkai kalimat, bu Emy? Saya sangat susah jika harus merangkai kalimat apalagi jika setiap kalimat itu mau dipadukan menjadi sebuah paragraph Dari: Marnawati, Tanah Bumbu-Kalsel
J: Ok Bu Marwati. Agar bisa merangkai kata dengan baik ada bebera langkah:
1. Baca
2. Baca
3. Baca
Jadi harus banyak membaca.
4. Tulis
5. Edit
Semua perlu pembiasaan.Karena menulis itu ketrampilan.Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan.Bukan sulapan.

T: Perkenalkan saya bu sitti halimah dari kota jayapura.Gel. 12,  Bu Emi super .....banyak banget bukunya, tiada hari tanpa menulis. Maaf bu Emi mau tanya,pernahkah ibu merasa jenuh untuk menulis,bagaimana cara mengatasinya
J: Saya manusia biasa.Pasti punya rasa jenuh.Kalau sudah begitu, saya akan mencari hiburan. Bisa jalan-jalan atau makan-makan dengan keluarga.Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap hari. Tidak terus-menerus.  Tapi setiap hari.   Baik di blog, laptop maupun HP.

T: Suhaimi aceh ..Luar biasa, semoga semangat dan ilmu ibi Emi dapat tertular kepada kami ini.Mohon diberikan motivasi dan ceritakan kepada kami, tips yang membuat ibu bisa bersemangat begitu dalam menulis.Bagaimana cara ibu mengatur waktu ( menejemen waktu) antra menulis dengan kegiatan lainnya.
J: Malam ibu Suhaimi.  Aamiin....Agar motivasi kita selalu terbangun, tentukan alasan kita menulis.  Kalau saya,. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.  Semua karya pasti akan menemukan takdirnya.  Menulis tidak butuh waktu khusus.  Saya hanya menulis 10-20 menit saja setiap harinya.   Tapi harus rutin ya.  Baik itu di blog pribadi,  laptop, maupun HP.Sedangkan waktu saya yang lain masih 23 jam lebih.  Bisa lah melakukan apa saja.
Simpulan:
Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.
Terima Kasih
Salam



2 komentar: