oleh Tabita Bungan
Kuliah online malam ini Senin, 13
Juli 2020 di buka oleh Om Jay dan akan dipandu Bu Kanjeng.
Malam ini kita akan mendapatkan
pencerahan dari Pak Jumanto
Dengan tema “ Proses kreatif menulis “
Menurut beliau proses kreatif menulis
identik dengan perjalan hidupnya yang dimulai dari menulis puisi. Menulis puisi
itu mudah. Setiap ada ide maka aku tulis. Selingan dari menulis puisi kadang
menulis cerita pendek.
Tahun 2004 beliau diberi
tantangan menulis buku ajar oleh Prof.
Dr. Sarwiji Suuwandi. Prof Sarwiji memberikan tantangan karena saya selaku guru
meneliti buku-buku pelajaran yang dipakai di sekolah. Dengan bimbingan beliau,
saya dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA. Satu
bulan pertama hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/Mts. Buku
ajar untuk kelas VIII dapat saya
selesaikan 2 minggu. Selanjutnya saya dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX
dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu.Buku-buku tersebut dinilaikan ke
Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya saya harus belajar mengedit berdasarkan
catatan-catatan dari tim penilai. Pendapatan saya jauh dari pendapatan seorang
guru PNS. Selain dari hasil jual naskah buku, juga mendapat dari editor.
Setelah proses penilaian buku
selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan.
Tantangan baru datang dari Bapak
Direktur Penerbit SIC. Kata beliau, saya cocok menjadi marketing. Bisakah saya
menjalani sambil saya menjalankan tugas sebagai guru PNS?
Pemerintah meluncurkan istilah
BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat
penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah.
Buku tersebut diberi HET. Pihak
ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh
pemerintah. Di masa buku BSE tersebut, saya mendirikan penerbit untuk
mengajukan izin mencetak BSE.
Pengalaman saya dari penulis,
editor, marketing, manager. Keempat aktivitas ini saya lakukan sampai sekarang.
Di PGRI Jateng mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan
Penerbit PGRI Jateng Press. PGRI Jateng Press siap membantu menerbitkan buku
Bapak Ibu penulis pemula
Bagaimana memulai ? Buatlah Outline buku yang akan Anda tulis! Jika perlu buatlah
sinopsis untuk ditawarkan ke Penerbit!
Ada pertanyaan mendasar yang harus direnungkan sebelum menulis agar buku
yang kita tulis baik dan benar.
Buku apakah yang akan ditulis?
Untuk siapa buku ditulis?
Menurut Undang- undang no.3
tahun 2017,tentang pembukuan,buku dibagi dalam 3 hal penting yaitu
1.
Bentuk Buku
Buku Cetak : Karya tulis yang
berupa teks, gambar, atau gabungan dari keduanya yang dipublikasikan dalam
bentuk cetak.
Buku Elektronik
Karya tulis yang berupa teks, gambar, audio, video, atau gabungan dari
keseluruhannya yang dipublikasikan dalam bentuk elektronik.
2.
Jenis buku
Buku Pendidikan
- Buku yang digunakan dalam satuan dan/atau program pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah untuk menunjang pembelajaran.
- Terdiri atas buku teks dan buku nonteks.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai buku pendidikan diatur dengan Peraturan Menteri
Buku Umum
Jenis Buku di luar buku pendidikan.
Isi buku yaitu Buku berisi ilmu pengetahuan, informasi, dan
hiburan.
Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan (Berdasarkan Permendikbud No.
8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan) terdiri atas:
a.
Buku Teks Pelajaran ,Sumber pembelajaran
utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi
inti dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan pada satuan
pendidikan.
b.
Buku Nonteks Pelajaran
Jenis-Jenis
Buku Nonteks Pelajaran Berdasarkan Materi/Isi
-
Pengayaan. Buku pengayaan untuk
mendukung proses pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan dan jenis buku
lain yang tersedia di perpustakaan sekolah. Buku-buku yang dapat memerkaya
peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian.
-
Referensi. Buku-buku yang dapat
digunakan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam proses
pembelajaran sebagai sumber rujukan atau informasi tambahan.
-
Panduan Pendidik. Buku-buku yang
dapat digunakan pendidik sebagai panduan, pedoman, atau rujukan dalam
melaksanakan tugas mendidik dan proses belajar-mengajar.
Perjenjangan buku nonteks
pelajaran diberi lebel jenjang dengan warna dan nama jenjang seperti berikut
ini.
Jenjang
A:M merah usia
0-3 Tahun ( kelompok Bermain)
B: Jingga Usia
3-6 Tahun ( TK)
C:Kuning usia
7-9 Tahun ( SD kelas 1-3)
D: Hijau usia
9-12 Tahun ( SD kelas 4-6 )
E: Biru usia
12-14 Tahun ( SMP)
F: Nila usai
15-18 tahun ( SMA/MA/SMK)
G: Ungu usia
> 18 tahun membaca Kritis
Kesimpulan
1.Menulis Itu Mudah
2.Menulislah menulis dan menulis
3.Tulislah tema-tema yang ada di sekeliling kita.
4.Jagalah motivasi kita dalam menulis agar kita tetap bersemangat
menulis.
5.Sebagai Guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi buku. Setiap KD
dapat dikembangkan menjadi 1 buku pengayaan.
6.Buatlah outline agar tulisan terarah dan konseptual, tulisan memiliki hubungan timbal balik yang
disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak yang
berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari dua
kali atau lebih dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu.
7.Di saat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau mengedit. Tulis
terus ide yang sedang membara.
8.Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon
pembaca buku kita. Sesuaikan dengan jenjang buku sesuai UU no 13 tahun 2017 tentang
Perbukuan.
9.Di masa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangnya menjadi buku
pengayaan terutama untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.
10.
Kendala kita dalam menulis adalah
Malas. Kita memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi kita malas
menulis.
11.
Untuk menjadi penulis bukan
ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis menulis dan
menulis akhirnya terampil menulis