Narasumber : Dr. Ngainun Naim
Guru adalah
kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas,besar kemungkinan
kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapijika gurnya kurang berkualitas tentu
pembelajaranya juga kurang sesuai dengan harapan
Salah satu kunci penting
peningkatan kualitas guru adalah dengan membangunbudaya literasi. Literasi berarti
budaya membaca dan menulis
Seorang guru
yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin
meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak
karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan
pendidikan.
Pada pertemuan
ini saya akan menyampaikan tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.
Kunci itu alat untuk membuka.
Alat yang bisa menjadikan Bapak Ibu sekalian produktif dalam menulis, sesuai
judul materi yang saya bawakan.
Bapak Ibu
sekalian bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika
tidak difungsikan.
Bapak Ibu sekalian bisa
mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan.Keterlibatan
Bapak Ibu sekalian di grup ini ibaratnya untuk mendapatkan kunci. Tapi jika
sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional.
KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI.
Apa motivasi Bapak dan Ibu
sekalian? Silahkan ditata mulai sekarang. Motivasi menulis bisa berupa;
1.
Motivasi
karir. Bapak dan Ibu sekalian anggota grup. Mencermati komposisi anggota grup
ini—maaf jika saya salah—saya berkesimpulan bahwa menulis merupakan aktivitas
yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu sekalian. Implikasinya, semakin
mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
2.
Motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor.
Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya
terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini
tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan
perhatian dari sisi materi.
3.
Motivasi politik; menulis ditujukan untuk
mencapai tujuan politik tertentu.
4.
Motivasi cinta; menulis karena memang mencintai
aktivitas menulis.
Nah, Bapak Ibu sekalian bisa
memilih jenis motivasinya. Bisa juga menambah jenis motivasi di luar 4 yang
saya sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih
maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.
KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.
Saya pribadi
berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.
Banyak orang yang mau menulis
tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan
lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis.
Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus
disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.
Bapak Ibu
sekalian saya sangat yakin bisa menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis
Bapak Ibu sekalian. Jika Bapak Ibu sekalian lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti
sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak
bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika
tersinggung.
Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang
berkenan
Kemungkinan ke [2], tidak menulis
karena dibuatkan orang lain.
Bayangkan, saat S-1 Bapak Ibu
sekalian setiap semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester
harus membuat 10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman.
Kalikan 8 semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman
dengan laporan KKN, magang, skripsi.
Kemungkinan ke [3] menulis dengan
melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe
lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
Kemungkinan ke [4], begitu mendapatkan
tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu
referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi
berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir
kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.
Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang
lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan Ibu hasilkan itu tetap
memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif.
Selama Bapak Ibu sekalian terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai
makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.
KUNCI KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
Menulis itu memberikan banyak
sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru
kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban
dalam kehidupan.
Coba kita simak apa saja bentuk
keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.
1.
mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis,
bukunya mendapatkan banyak royaliti.
2.
sering
diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
3.
memiliki banyak teman.
4.
Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam
kehidupan.
5.
tulisan adalah alat perekam kehidupan yang
ajaib.
KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.
Banyak orang ingin menulis, tentu
termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut
kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat
kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan
tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis
berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat,
satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan
tanpa menulis sama sekali.
Menulis lima paragraf yang
dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang
dilakukan tiga bulan sekali
KUNCI KELIMA: BERJEJARING. Jadi penulis jangan menepi. Memang saat
sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak
berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam
rangka berjejaring.
KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA. Menulislah setiap hari
tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak
baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.
Baik Bapak Ibu sekalian. 6 kunci
yang saya uraikan bisa membuat membuat Bapak Ibu sekalian produktif menulis.
Tapi--sekali lagi--kunci itu
adalah alat
Tinggal bagaimana kunci itu
digunakan secara tepat
Demikian materi dari saya
Terima kasih
Mantab bu...salam literasi
BalasHapussiip...mantul
BalasHapusTerima kasih..๐
HapusBagus bu...salam sukses selalu.
BalasHapusBila berkenan mampir di http://maseko1275.blogspot.com/2020/07/kunci-produktif-menulis.html
Siap..
HapusMantul..๐
BalasHapusTerima kasih bu๐
HapusRapi...sipp ibu
BalasHapusMantapppp.. Semangat terus ya
BalasHapusSemangat!!!
HapusSemangat ..resumenya lengkap ...berisi sukses y bu
BalasHapusTerima kasih,tetap semangat
Hapus_*Bismillah*_....
BalasHapusSabtu, 04 Juli 2020, Postingan ke-414. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog www.sarastiana.com
Tentang _*Karya Inovasi, Kerangka Lap. CD Tutorial Interaktif*_
.....Karya inovasi adalah salah satu unsur dari 3 macam pengembangan keprofesional berkelanjutan selain publikasi ilmiah dan pengembangan diri....
Selengkapnya klik Link berikut :
_*CD Tutorial Interaktif*_
www.media interaktif
*Model dan Metode Pembelajaran*
Model Dan Metode Pembelajaran"
Ok...
HapusKeren Bu resumenya, semangat
BalasHapusSemangat...
HapusOkee.. ❤
BalasHapusTerima kasih...๐
HapusKeren. ..sip
BalasHapusSip dan cantik blog nya bu
BalasHapusMantap...
BalasHapusYa..tinggal pilih kunci yang mana....๐๐
Mampir ya di aisah1969.blogspot.com
Mantap, mari bersama-sama menggunakan kunci
BalasHapusSalam hangat